Pengertian Jenis dan Fungsi Switch Pada Jaringan Komputer

19.55 Ikhsan maulana 0 Comments


Pengertian Jenis dan Fungsi Switch Pada Jaringan Komputer
Menegnal Jenis dan Fungsi Switch Pada Jaringan Komputer – Apakah anda sedang mencari informasi mengenai “Switch” yang akan anda gunakan untuk jaringan komputer anda? Anda berada di tempat yang tepat karena di bawah ini terdapat Pengertian, jenis dan fungsi switch pada jaringan komputer yang mungkin akan berguna untuk anda.
Pengertian Switch pada jaringan Internet
Switch adalah sebuah perangkat keras yang terdapat pada jaringan komputer yang berfungsi sebagai alat penghubung antar komputer. Switch pun bekerja pada lapisan data link. Sebenarnya cara kerja yang dimiliki switch pun hampir sama dengan Bridge, hanya bedanya switch memiliki beberapa port sehingga switch pun seringkali disebut juga sebagai “Multi Ports bridge”. Biasanya, Switch digunakan di jaringan yang menggunakan Topologi star.
Sedangkan, apa itu pengertian dari “Switch jaringan”? Switc Jaringan merupakan alat dari jaringan yang dapat melakukan bridging secara transparan yang dapat menghubungkan segmentasi dari banyak sekali jaringan beserta dengan forwarding dan berdasarkan oleh alamat MAC. Selain itu, Switch jaringan pun dapat digunakan untuk menghubungkan komputer dan juga router pada sebuah area yang telah ditentukan sebelumnya atau terbatas.
Topologi Switch Jaringan Komputer
Fungsi dari Switch pada Jaringan Komputer
Lalu, sebenarnya apakah fungsi dari switch ini? Seperti yang telah dijelaskan di atas, secara mudah Switch dapat berfungsi sebagai penghubung antara beberapa perangkat yang terdapat di jaringan komputer. Misalnya saja perangkat seperti komputer, router, modem dan juga perangkat yang lainnya. Switch menerima pesan yang telah dihubungkan dengan nya dan kemudian akan meneruskan atau mengirimkan pesan tersebut ke beberapa perangkat yang telah dimaksud.
Dengan arti kata lain mungkin kita juga bisa menyebutswitch sebagai Konsentrator atau sebuah Sentral pada sebuah jaringan. Banyak orang yang setuju bahwa Switch merupakan perangkat yang lebih “cerdas” daripada hub , sebuah perangkat yang juga memiliki fungsi sebagai penghubung yang menerima pesan dan mengirimkannya ke semua perangkat yang terdapat dalam sebuah jaringan. Switch juga mencakup dari yang channel sedikit sampai channel banyak, dan berbagai merk switch spesifikasi terbaik mulai dari Allied Telesis, ASUS, Buffalo, Cisco, DELL, D-Link, Edimax, HP, Huawei, Mikrotik, Motorola, Netgear, Tenda, Totolink, TP-Link, dan lain-lain
Switch dianggap lebih cerdas karena mampu melakukan pengecekan pada frame yang error dan kemudian memblok frame tersebut. Switch jaringan ini memerankan peran yang penting, terutama untuk area lokal yang telah modern seperti misalnya Ethernet atau LAN. Beberapa kantor dengan ukuran yang besar mungkin menggunakan lebih dari 1 switch. Namun rumah kantor atau kantor kecil (SOHO) biasanya hanya menggunakan 1 switch atau switch tunggal.
Jenis Switch pada Jaringan Komputer
Switch dalam sebuah jaringan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:
  1. Fast Forward / Cut through. Jenis switch yang pertama ini hanya melakukan pengecekan alamat tujuan yang terletak pada header frame. Kemudian frame ini akan dilanjutkan kepada host tujuan. Kondisi yang terjadi inipun dapat membuat latency time. Meskipun begitu, switch jenis ini merupakan yang tercepat di jenisnya.
  2. Store and Forward. Switch dengan jenis ini biasanya akan menyimpan frame untuk rentang waktu tertentu yang kemudian akan di cek terlebih dahulu oleh sistem CRC (Cyclic Redudancy Check) yang kemudian akan diteruskan menuju host yang menjadi tujuannya. Jika ditemukan adanya frame yang error, maka akan dibuang. Switch ini merupakan switch yang paling dipercaya di antara yang lainnya.
  3. Modified Cut through atau Fragment free Switch. Switch jenis ini akan melakukan pemeriksaan pada 64 byte pertama dari frame. Jika ada frame yang mengalami kesalahan dikarenakan tabrakan, maka frame tersebut biasanya tidak akan diteruskan. Hal ini akan selalu menjamin frame untuk sampai pada tujuan yang dimaksud. Jumlah 64 byte ini dipilih karena merupakan jumlah minimum yang dianggap krusial dan penti8ng untuk melakukan pengecekan apakah seuah frame baik-baik saja atau error.
  4. Adaptive Switching Switch ini dibuat untuk dioperasikan pada cut through dengan model normal. Namun jika ditemukan kealahan yang dianggap terlalu tinggi, maka switch biasanya akan melakukan konfigurasi kembali secara otomatis yang kemudian akan dijalankan pada mode store and forward.
Sumber : http://blog.dimensidata.com/pengertian-jenis-dan-fungsi-switch-pada-jaringan-komputer/

0 komentar:

Pengertian DNS server secara umum

19.52 Ikhsan maulana 0 Comments

Setiap kali meggunakan internet, maka setiap kali itu pula secara  tidak  langsung menggunakan DNS  (Domain Name System). Penggunaan DNS meliputi aplikasi email, browsing,  ssh/telnet,  ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan internet. Fungsi utama dari sebuah system DNS adalah menterjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet. Fungsi lainnya adalah untuk memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet.
dns server

Struktur Hirarki DNS

Struktur database DNS menyerupai struktur tree (pohon) dan terbagi-bagi ke dalam kelompok dan hirarki tersebut disebut sebagai Domain Name Space. Pada puncaknya disebut root node, pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan berupa label misalnya .org, .com, .edu, .net, dsb yang relative terhadap puncaknya (parent). Kemudian dikenal sebuah istilah Domain Name Space. Domain name space dapat digambarkan :
Root-Level Domains : merupakan hirarki level paling atas, merupakan zone terbesar atau merupakan sistem DNS global yang dibuat untuk internet. Zone ini dimanage oleh IANA (Internet Assigned Numbers Authority) yang berada di bawah ICAAN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).
Top-Level Domains : digunakan untuk pengelompokan tertentu, misalnya .org untuk organisasi non profit, .com untuk organisasi komersial, .edu untuk pendidikan atau universitas, dan dua huruf untuk negara, misalnya id (Indonesia), il (israel), .sg (singapura), .uk (inggris) dsb. Second-Level Domains : dapat berisi host ataupun subdomain lain, dan ilustrasi seperti pada gambar.
Host : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan Fully Qualified Domain Name (FQDN) untuk setiap komputer. Misalnya, jika terdapat www.tuntor.com maka www adalah hostname dan tuntor.com adalah domain name.
pengertian dns
Cara Kerja DNS Server
Ketika query dilakukan (bisa berupa ping, dig, host, nslookup, dsb) ke suatu host, misalnya www.tuntor.com maka name server akan memeriksa apakah ada record host tersebut di cache name server lokal, jika ada maka akan langsung di peroleh jawaban yang diminta namun jika tidak, name server lokal akan melakukan query kepada name server “.com” root server dan mereferensikan name server untuk Top-Level Domains “.com”, kemudian name server lokal melakukan query yang sama dengan mereferensikan “.com” dan name server lokal kembali mengirimkan query “www.tuntor.com” dengan mengirimkan “www.tuntor.com” ke name server lokal dan akhirnya mendapatkan jawaban yang diminta.
Jenis DNS Server
  • Primary NS : disebut juga Master NS, merupakan NS yang menyimpan database hostname dan IP suatu zone. Primary NS merupakan acuan bagi secondary NS.
  • Secondary NS : disebut juga Slave NS, merupakan NS cadangan atau backup yang memperoleh informasi dari primary NS. Setiap ada informasi yang di update dari Primary NS, dan ini di lihat dari serial number dari Primary NS yang menandakan adanya perubahan di Primary NS, jika serial number tersebut berbeda maka akan di lakukan transfer ulang dari Primary NS. Jika Primary NS mengalami down, Secondary NS lah yang akan menggantikan Primary NS.
  • Caching NS : NS ini hanya melakukan caching data dari zona lain. Data yang dipertahankan biasanya hanya 8 jam dan jika client memerlukan informasi suatu IP address maka akan dicari terlebih dahulu dari data caching yang ada.
sip demikian pengertian dns server secara umum, sekarang saya akan memberi sedikit kesimpulsan secara simple dan manusiawi :D
intinya dns server adalah bentuk nyata komunikasi mesin dan manusia, loh ko gitu, iya soalnya ketika anda membuka web browser seperti google crome atau firefox, maka url yang anda tuju pasti berbentuk huruf bukan angka.
itulah kegunaan utama dari dns server, komputer bisa terhubung dengan jaringan melalui alamat ip yang numerik sedangkan agar lebih mudah di ingat oleh manusia maka dns server di buat untuk menerjemahkan huruf – huruf menjadi angka – angka alamat ip dari si server.
contoh nya adalah 74.125.228.38, coba anda buka di browser situs apa yang muncul. nah hasil nya akan sama ketika anda mengetikan www.google.com, tapi akan lebih mudah mana ketika anda mengingat huruf atau angka – angka ip dari sebuah alamat server yang akan tuju,
itulah pengertian dan keguanaan utama dns server, untuk memudahkan manusia mengingat alamat atau url dari sebuah situs yang ingin di tuju. jelaskan ??
ok sekian dulu artikel dari www.tuntor.com tentang pengertian dns untuk yang masih awam, semoga artikel saya bermanfaat dan jika anda masih ada pertanyaan dari artikel saya yang kurang jelas, maka alangkah baik nya anda berkomentar di bawah nanti. saya akan senang hati membantu dan menjawab pertanyaan anda.
dan jika anda tidak keberatan saya minta bantuan anda untuk share dan like melalu jejaring sosial anda untuk memperpanjang umur blog ini, ok sekian dari saya terima kasih telah berkunjung.

0 komentar:

Pengertian dan Cara Kerja DNS Pada Komputer

19.50 Ikhsan maulana 0 Comments

 
Domain Name System yang lebih sering disebut dengan singkatan DNS adalah sebuah sistem dengan satu fungsi utama menerjemahkan alamat IP ke nama domain maupun sebaliknya, dari nama domain menjadi alamat IP.
g 40
Sehingga host komputer mengirimkan queries dalam bentuk nama komputer beserta domain name system yang kemudian dipetakan dalam alamat IP oleh DNS.
Biasanya DNS digunakan dalam aplikasi yang terhubung ke internet layaknya web browser ataupun pada sebuah layanan email. Bukan hanya itu, DNS bahkan dapat diterapkan juga pada private network ataupun intranet.
Untuk bisa menjalankan tugasnya, server DNS membutuhkan program client yang disebut resolver untuk membantu menghubungkan setiap komputer user dengan DNS server.
Dimana program resolver di sini maksudnya adalah web browser serta mail client. Sehingga untuk bisa terhubung ke server DNS Anda perlu menginstal mail client atau web browser pada komputer Anda.

Cara kerja DNS di komputer

  • DNS resolver harus melakukan pencarian alamat host di file HOSTS. Ketika alamat host yang DNS cari sudah dapat ditemukan serta diberikan, artinya proses selesai.
  • DNS resolver kemudian melakukan pencarian di data cache yang telah dibuat oleh resolver guna menyimpan hasil permintaan yang sebelumnya. Jika ada, kemudian disimpan pada data cache kemudian hasilnya diberikan. Selesai.
  • DNS resolver melakukan sistem pencarian di alamat server DNS pertama yang sudah ditentukan oleh para pengguna.
  • Server DNS bertugas untuk mencari nama domain pada cache.
  • Jika nama domain yang dicari server DNS tidak berhasil ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan cara melihat file database atau zones yang dimiliki server.
Baca Artikel Lainnya :
  • Ketika masih tidak juga ditemukan, pencarian dilakukan dengan cara menghubungi server DNS lainnya yang masih terhubung dengan server yang dimaksud. Pada saat berhasil ditemukan, lalu disimpan ke dalam cache kemudian hasilnya diberikan.
Oleh karena itu, jika apa yang dicari oleh server DNS pertama masih belum ditemukan. Kemudian proses pencarian dilanjutkan di server DNS kedua, begitu seterusnya dengan 6 tahapan proses yang sama halnya dengan proses di atas.

0 komentar:

Cara Mengetahui IP Address Komputer

19.42 Ikhsan maulana 0 Comments

Klik tombol Start. Di bagian kotak teks berlabel Search programs and files, ketik cmd, dan tekan tombol keyboard Enter.

Tekan tombol keyboard Enter. Jendela Command Prompt akan ditampilkan. Di baris perintah jendela Command Prompt, ketikkan ipconfig.

Tekan tombol keyboard Enter. Alamat IP Anda ditampilkan (192.168.88.100) dan berada di bagian Ethernet adapter Local Area Connection.

Melalui Network and Sharing Center.

Tampilkan icon tray dengan menekan ikon anak panah kecil mengarah ke atas yang berada di sudut kanan bawah.

Klik ikon Internet access. Dari jendela yang ditampilkan, klik label Open Network and Sharing Center yang terletak di bagian paling bawah.

Klik label Wireless Network Connection yang ada di bagian View your active networks.

Jendela Wireless Network Connnection Status ditampilkan, klik tombol Details...

Jendela Network Connection Detail ditampilkan, berisi informasi terkait koneksi jaringan. Anda dapat melihat kembali alamat IP komputer yang sama (192.168.88.100).

0 komentar:

Macam-macam Peralatan Jaringan Komputer dan Fungsinya

19.39 Ikhsan maulana 0 Comments

Peralatan Jaringan Komputer dan Fungsinya
Gambar Peralatan Jaringan Komputer

Peralatan jaringan komputer yang akan kita butuhkan adalah sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware) meliputi:

Komputer Server
Kompuer server merupakan komputer yang bertugas untuk melayani komputer client dalam sebuah jaringan. Biasanya komputer server menyediakan sistem operasi, aplikasi, database, koneksi, dan berbagai data yang siap diolah oleh komputer client.

Komputer Client
Merupakan komputer yang menerima pelayanan dari komputer server. Komputer client akan mengolah data yang telah disediakan oleh komputer server.

Kartu Jaringan atau NIC (Network Interface Card)
Fungsi utama dari NIC adalah membuat sebuah jembatan agar kompunukasi antar komputer dapat saling terjadi.

HUB (Konsentrator)
Hub merupakan sebuah perangkat keras yang berfungsi untuk menguatkan dan membagi sinyal jaringan kepada beberapa komputer dalam sebuah jaringan. Dengan menggunakan HUB, kabel dari komputer server dapat dibagi dan dihubungkan kepada beberapa komputer client.

Kabel & Konektor
Dalam sebuah jaringan, fungsi kabel pada umumnya adalah sebagai penghubung suatu komputer dengan komputer lainnya. Terdapat berbagai jenis kabel yang sering digunakan dalam sebuah jaringan komputer, antara lain: Twisted Pair Ethernet, Konektor RJ-11/RJ-45, Fiber Optic (FO), Kabel Koaksial, BNC Connector, dan lain-lain.

2. Dalam sebuah jaringan komputer juga terdapat suatu perangkat lunak atau software yang menjadi dasar dari sebuah jaringan komputer, yaitu:

Sistem Operasi (Operating System)
Untuk yang satu ini sudah tidak perlu dipermasalahkan lagi, sebab, hampir semua sistem operasi pada saat ini sudah dapat digunakan untuk membentuk suatu jaringan komputer. Pada umunya Sistem operasi yang sering digunakan untuk membuat jaringan komputer adalah Windows, Linux, dan Ubuntu.

Semuanya pasti memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing, jadi sudah menjadi hak kita untuk menentukan sistem operasi mana yang akan kita pilih untuk membuat sebuah jaringan komputer.

Driver
Driver ini merupakan sebuah program yang memiliki keterkaitan atau bisa disebut juga sepaket dengan perangkat yang akan diletakkan alam sebuah komputer. Misalnya saat kita akan memasang perangkat tambahan berupa Router, apabila komputer kita tidak mengenali Router yang kita pasang, maka sudah pasti kita memerlukan driver tambahan untuk menginstalnya.

Bagaimana kawan? Yang sudah teruraikan di atas merupakan sebuah perangkat atau alat dasar yang diperlukan untuk membentuk sebuah peralatan jaringan komputer. Memang, apa yang terurai di atas hanyalah sebuah perangkat yang menjadi dasar apabila kita ingin membentuk suatu jaringan komputer.

Apabila kita menginginkan perangkat lain yang kita anggap dapat menambah performa jaringan komputer kita, maka kita berhak menambahkan perangkat yang kita inginkan. Semoga bermanfaat. (please di waca ya: MANFAAT JARINGAN KOMPUTER BAGI PERUSAHAAN)

0 komentar:

Home / Android • Network / Cara mengaktifkan WiFi Tethering di Android Cara mengaktifkan WiFi Tethering di Android

19.37 Ikhsan maulana 0 Comments

Kadang saya menemukan tempat dimana koneksi WiFinya walau gratis tapi bermasalah, dan padahal laptop saya membutuhkan koneksi internet untuk melanjutkan pekerjaan. Nah… disinilah letak peran handphone saya yang menggunakan Android, yaitu dengan membagikan koneksinya melalui sistem WiFi Tethering atau kadang disebut juga Portable Hotspot.
Untungnya di Android caranya cukuplah mudah, saya akan ajarkan bagaimana cara mengaktifkan tethering wireless – tinggal anda ikuti saja. Catatan disini saya menggunakan Lenovo A369i, tampilan antarmuka bahasa Inggris, dan dengan Android 4.2.2 (JellyBean), untuk versi Android lain mungkin ada sedikit perbedaan – silahkan diadaptasikan.
Pertama bukalah Settings dan buka More.
android-settings
Selanjutnya akses Tethering & portable hotspot.
android-wireless-networks
Ubah status WLAN hotspot menjadi ON. Langkah ini sudah menghidupkan WiFi Tethering dari handset Android anda, tapi anda bisa mengaturnya lebih jauh terutama untuk mengubah password yang digunakan.
android-tethering-portable-hotspot
Tap pada WLAN hotspot setelah dinyalakan dan akan terbuka WLAN TETHER SETTINGS.
android-wlan-tether-settings
Pada halaman pengaturan WLAN Tethering ini tap pada Set up WLAN hotspot.
android-set-up-wlan-hotspot
Untuk mengganti nama jaringan WiFi anda maka ganti isi Network SSID, mengubah metode keamanan tinggal pilih pada Security (saya sarankan WPA2 PSK), dan terakhir adalah passwordnya. Setelah itu simpan dengan tombol Save.
Sekarang tethering dari Android sudah aktif sepenuhnya menggunakan identitas dan password yang telah anda tentukan sebelumnya. Mudah bukan?

0 komentar:

Hardware-Hardware Yang Dibutuhkan Di Jaringan Komputer

19.33 Ikhsan maulana 0 Comments

Komputer yang terhubung dengan unit komputer lain yang bisa untuk bertukar file atau data tidaklah terhubung begitu saja tetapi dibantu oleh berbagai jenis hardware. Iya, dalam istilah jaringan komputer komponen-komponen yang turut menyukseskan terhubungkannya tiap-tiap unit komputer dengan berbagai tipe topologi yang berbeda tidak hanya didukung oleh software yang digunakan tetapi peran hardware sebagai perangkat keras mempunyai peranan yang tak kalah hebat dibanding software. Nah, pastinya anda bertanya mengenai hardware apa saja yang dibutuhkan pada jaringan komputer. Maka dari itu simaklah artikel ini sampai tuntas untuk menjawab pertanyaan anda mengenai perangkat keras atau hardware di jaringan komputer.


  • Kartu Jaringan

    Istilah yang sering dipergunakan oleh kartu jaringan adalah Network Interface Card (NIC), yang dikenal sebagai perangkat keras yang dipasang di salah satu slot pada motherboard komputer. Keunikan pada kartu jaringan atau network interface card adalah terdapatnya bagian yang bisa untuk memasang kabel untuk komunikasi di dalam jaringan sehingga dapat berguna dalam menghubungkan antar komputer dan bertukar file atau data. Di saat ini kebanyakan kartu jaringan yang digunakan adalah jenis kartu jaringan Ethernet dan LocalTalk konektor (yang diperkenalkan oleh perusahaan Apple).


  • Ethernet Hub

    Menurut fungsinya Hub adalah perangkat keras atau hardware yang dapat menghubungkan beberapa komputer sekaligus dan juga menyatukan beberapa kabel jaringan dari server, workstation, dan perangkat lainnya di dalam jaringan. Nah, ethernet hub ini seringnya digunakan atau dipakai pada jaringan yang berbentuk topologi star. Di dalam topologi star, kabel jaringan dari workstation dihubungkan ke dalam Hub sehingga tercipta koneksi antar komputer yang ada ke dalam sebuah jaringan. Keunggulan dari menggunakan Hub adalah tidak terganggunya jaringan komputer yang sedang beroperasi di saat masuknya client-client baru pada aktifnya jaringan komputer. Tetapi kelemahan dari perangkat keras Hub adalah kebutaannya dalam membaca data-data dan mengetahui sumber-sumber serta tujuan paket-paket yang dikirimnya.


  • Bridge

    Bridge adalah perangkat keras dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan yang berpisah. Maksudnya menghubungkan jaringan terpisah di sini adalah kepiawaiannya dalam menghubungkan tipe jaringan radio yang beragam seperti wireless mobile, microwave, dan lainnya. Hardware ini bisa untuk menganalisis setiap alamat ethernet dari tiap node yang terpasang pada tiap-tiap segmen sehingga dapat terpeta dengan baik. Dan juga Bridge bisa menentukan tujuan dan sumber data saat menerima sebuah paket. Dalam perkembangannya bridge mempunyai tiga jenis model yakni remote bridge (dipakai pada wide area network yang menghubungkan dengan LAN), Local Bridge (bisa secara langsung tersambung dengan LAN), dan Wireless Bridge (untuk menyambungkan atau menghubungkan antar LAN secara wireless).


  • Router

    Router difungsikan sebagai pengatur aliran data dan informasi pada satu jaringan dengan jaringan yang lain. Keunikan dari router adalah dapat memisahkan aliran data dari jaringan yang satu kepada jaringan yang lain sehingga tidak akan terjadinya percampuran aliran data pada jaringan yang berbeda. Namun perlu diketahui bahwa Router hanya bisa bekerja jika protokol jaringan yang dikonfigurasikan adalah protokol yang routables seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Sehingga sangat berbeda sekali dengan protokol yang digunakan oleh Bridge yang bersifat independent.


  • Kabel

    Yang biasanya telah diketahui bahwa kabel transmisi pada jaringan komputer itu ada tiga jenis yakni kabel ulir atau kabel berpasangan, kabel koaksial, dan kabel serat optik. Pada kabel transmisi di bagian ujungnya dilengkapi oleh konektor yang sudah disesuaikan. Tambahan informasi bahwa kabel transmisi tidak digunakan pada jaringan tanpa kabel atau lebih dikenal dengan istilah wireless LAN melainkan hanya menggunakan gelombang radio untuk bertukar data.


  • Repeater

    Repeater adalah perangkat keras pada jaringan komputer yang berguna untuk menguatkan sinyal pada jaringan komputer. Dengan hadirnya perangkat keras repeater maka jarak antar workstation dapat semakin jauh tanpa takut akan hilangnya sinyal.

Nah, itulah jenis-jenis perangkat keras yang harus ada pada jaringan komputer sehingga memungkinkan bagi Anda dalam melakukan pertukaran data atau file tanpa kendala. Okey.

Oleh: Satria Dwi Saputro
Sumber:
http://www.astronkomputer.com/2012/10/hardware-pada-jaringan-komputer.html
http://artikeljaringankomputer.com/hadware-jaringan-komputer.htm
gambar:
1. En.wikipedia.org
2. www.anythingcomputers.co.za
3. www.astronkomputer.com
4. hexsus.net
5. www.astronkomputer.com

0 komentar:

Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?

19.29 Ikhsan maulana 0 Comments

Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut? dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
  5. Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
  5. Subnet
    172.16.0.0
    172.16.64.0
    172.16.128.0
    172.16.192.0
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.64.1
    172.16.128.1
    172.16.192.1
    Host Terakhir
    172.16.63.254
    172.16.127.254
    172.16.191.254
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.63.255
    172.16.127.255
    172.16.191.255
    172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan 😉

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya 😉
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
REFERENSI
  1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
  2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
  3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
ttd-small.jpg

0 komentar:

Sistem Distribusi Tenaga Listrik

19.25 Ikhsan maulana 0 Comments

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen, seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan
2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula.

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.

Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.

Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Gambar 1. Konfigurasi Sistem Tenaga Listrik.

Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan-pembatasan seperti pada Gambar diatas:
Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)
Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV)
Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).
Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah.

Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi materi Sistem Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa klasifikasi itu dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:
a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus.
b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination dan lain-lain.
c. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding,dan lain-lain.
d. SUTR dan SKTR, terdiri dari: sama dengan perlengkapan/material pada SUTM dan SKTM. Yang membedakan hanya dimensinya.

Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik

Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Menurut nilai tegangannya:
a. Saluran distribusi Primer, Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu antara titik Sekunder trafo substation (Gardu Induk) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20 kV. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.
b. Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2-2)

2. Menurut bentuk tegangannya:
a. Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan searah.
b. Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan sistem tegangan bolak-balik.

3. Menurut jenis/tipe konduktornya:
a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan penyangga (tiang) dan perlengkapannya, dan dibedakan atas:
- Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi pembungkus.
- Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
b. Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan kabel tanah (ground cable).
c. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel laut (submarine cable)

4. Menurut susunan (konfigurasi) salurannya:
a. Saluran Konfigurasi horizontal, bila saluran fasa terhadap fasa yang lain/terhadap netral, atau saluran positip terhadap negatip (pada sistem DC) membentuk garis horisontal.

b. Saluran Konfigurasi Vertikal, bila saluran-saluran tersebut membentuk garis vertikal .

c. Saluran konfigurasi Delta, bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu segitiga (delta).


5. Menurut Susunan Rangkaiannya
Dari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi di bedakan menjadi dua yaitu sistem distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.
a. Jaringan Sistem Distribusi Primer,
Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat menggunakan saluran udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan sepanjang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat beban.

Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer, yaitu:
- Jaringan Distribusi Radial, dengan model: Radial tipe pohon, Radial dengan tie dan switch pemisah, Radial dengan pusat beban dan Radial dengan pembagian phase area.
- Jaringan distribusi ring (loop), dengan model: Bentuk open loop dan bentuk Close loop.
- Jaringan distribusi Jaring-jaring (NET)
- Jaringan distribusi spindle
- Saluran Radial Interkoneksi

b. Jaringan Sistem Distribusi Sekunder,
Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:
- Papan pembagi pada trafo distribusi,
- Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
- Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)
- Alat Pembatas dan pengukur daya (kWh meter) serta fuse atau pengaman pada pelanggan.

gambar 2. Komponen Sistem Distribusi

Tegangan Sistem Distribusi Sekunder

Ada bermacam-macam sistem tegangan distribusi sekunder menurut standar; (1) EEI : Edison Electric Institut, (2) NEMA (National Electrical Manufactures Association). Pada dasarnya tidak berbeda dengan sistem distribusi DC, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah besar tegangan yang diterima pada titik beban mendekati nilai nominal, sehingga peralatan/beban dapat dioperasikan secara optimal. Ditinjau dari cara pengawatannya, saluran distribusi AC dibedakan atas beberapa macam tipe dan cara pengawatan, ini bergantung pula pada jumlah fasanya, yaitu:
1. Sistem satu fasa dua kawat 120 Volt
2. Sistem satu fasa tiga kawat 120/240 Volt
3. Sistem tiga fasa empat kawat 120/208 Volt
4. Sistem tiga fasa empat kawat 120/240 Volt
5. Sistem tiga fasa tiga kawat 240 Volt
6. Sistem tiga fasa tiga kawat 480 Volt
7. Sistem tiga fasa empat kawat 240/416 Volt
8. Sistem tiga fasa empat kawat 265/460 Volt
9. Sistem tiga fasa empat kawat 220/380 Volt

Di Indonesia dalam hal ini PT. PLN menggunakan sistem tegangan 220/380 Volt. Sedang pemakai listrik yang tidak menggunakan tenaga listrik dari PT. PLN, menggunakan salah satu sistem diatas sesuai dengan standar yang ada. Pemakai listrik yang dimaksud umumnya mereka bergantung kepada negara pemberi pinjaman atau dalam rangka kerja sama, dimana semua peralatan listrik mulai dari pembangkit (generator set) hingga peralatan kerja (motor-motor listrik) di suplai dari negara pemberi pinjaman/kerja sama tersebut. Sebagai anggota, IEC (International Electrotechnical Comission), Indonesia telah mulai menyesuaikan sistem tegangan menjadi 220/380 Volt saja, karena IEC sejak tahun 1967 sudah tidak mencantumkan lagi tegangan 127 Volt. (IEC Standard Voltage pada Publikasi nomor 38 tahun 1967 halaman 7 seri 1 tabel 1).

Diagram rangkaian sisi sekunder trafo distribusi terdiri dari:
1. Sistem distribusi satu fasa dengan dua kawat, Tipe ini merupakan bentuk dasar yang paling sederhana, biasanya digunakan untuk melayani penyalur daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan pedesaan.
2. Sistem distribusi satu fasa dengan tiga kawat, Pada tipe ini, prinsipnya sama dengan sistem distribusi DC dengan tiga kawat, yang dalam hal ini terdapat dua alternatif besar tegangan. Sebagai saluran “netral” disini dihubungkan pada tengah belitan (center-tap) sisi sekunder trafo, dan diketanahkan, untuk tujuan pengamanan personil. Tipe ini untuk melayani penyalur daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan pedesaan.
3. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/240 Volt, Tipe ini untuk melayani penyalur daya berkapasitas sedang dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan pedesaan dan perdagangan ringan, dimana terdapat dengan beban 3 fasa.
4. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/208 Volt.
5. Sistem distribusi tiga fasa dengan tiga kawat, Tipe ini banyak dikembangkan secara ekstensif. Dalam hal ini rangkaian tiga fasa sisi sekunder trafo dapat diperoleh dalam bentuk rangkaian delta (segitiga) ataupun rangkaian wye (star/bintang). Diperoleh dua alternatif besar tegangan, yang dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan adanya pembagian seimbang antara ketiga fasanya. Untuk rangkaian delta tegangannya bervariasi yaitu 240 Volt, dan 480 Volt. Tipe ini dipakai untuk melayani beban-beban industri atau perdagangan.
6. Sistem distribusi tiga fasa dengan empat kawat, Pada tipe ini, sisi sekunder (output) trafo distribusi terhubung star,dimana saluran netral diambil dari titik bintangnya. Seperti halnya padasistem tiga fasa yang lain, di sini perlu diperhatikan keseimbangan beban antara ketiga fasanya, dan disini terdapat dua alternatif besar tegangan.

0 komentar:

Pengertian Jaringan Peer To Peer (P2P)

19.18 Ikhsan maulana 0 Comments

Jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan salah satu model jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan untuk membuat jaringan peer-to-peer dengan dua komputer, kita tidak perlu menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan 1 kabel UTP yang dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing komputer.

Dalam sistem jaringan ini, yang diutamakan adalah sharing resource dan service, seperti penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Misalnya pemakai komputer bernama Rajo dapat memakai program yang dipasang di komputer Kaciak, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.

Gufron Rajo Kaciak
Gambar Arsitektur Peer-to-Peer

Jaringan peer-to-peer pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.

Jaringan peer-to-peer juga sering disebut dengan workgroup. karena arti workgroup mempunyai konotasi yaitu kolaborasi tanpa adanya pusat kontrol (server). Peer-to-peer dapat dibangun hanya dengan sistem operasi yang terinstall di dalam komputer dan tersambungnya beberapa komputer secara fisik.

Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, semua komputer dapat berfungsi sebagai klien dan server secara bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer, seperti membuat nama user, menentukan yang akan di-share, menandai ijin akses bagian share tersebut, dan yang lainnya. Tiap-tiap user juga bertanggung jawab melakukan backup data pada komputer masing-masing.

Sistem jaringan ini dapat digunakan di rumah atau di kantor. Pemakai komputer yang memiliki sebuah komputer lama dan sebuah komputer baru, tidak perlu membuang komputer lamanya. Dengan memasang kartu jaringan (netword card) pada komputer tersebut, maka kedua komputer dapat dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.

B. Sejarah Jaringan Peer-to-Peer (P2P)

Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer mulai menjadi salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar.

Jaringan peer-to-peer mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik utama jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit.

Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peer menggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia, pada saat itu dituntut oleh para pekerja industri musik.

Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski aplikasi peer-to-peer ini banyak digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh perusahaan juga.

C. Kelebihan dan Kekurangan Jaringan Peer-to-Peer

Adapun kelebihan jaringan peer-to-peer adalah:
  • Implementasinya murah dan mudah.
  • Tidak memerlukan software administrasi jaringan khusus.
  • Tidak membutuhkan administrator jaringan

Namun, kekurangan dari jaringan peer-to-peer adalah:
  • Tidak cocok digunakan untuk jaringan dalam skala besar, karena administrasi menjadi tidak terkontrol.
  • Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administratif agar dapat mengamankan komputernya masing-masing.
  • Tingkat keamanannya rendah.
  • Semakin banyak yang dishare, akan mempengaruhi kinerja komputer.

0 komentar:

Pengertian Kabel Fiber Optik & Prinsip Kerja Fiber Optic

19.16 Ikhsan maulana 0 Comments

Pengertian Fiber Optik adalah sebuah Teknologi kabel yang menggunakan benang (serat) kaca atau plastik) mengirimkan data. Kabel Fiber optic terdiri dari seikat benang kaca, yang masing-masing mampu mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya. serat  kaca  biasanya memiliki diameter sekitar 120 mikrometer dengan yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara atau data komputer.
Komunikasi Fiber optic tergantung pada prinsip cahaya pada medium kaca dapat Dapat membawa informasi lebih banyak dan jarak yang jauh dibanding sinyal listrik yang dibawa oleh media tembaga atau koaksial. Kemurnian serat kaca digabungkan  dengan sistem elektronik yang maju memungkinkan serat terlebih mengirimkan sinyal cahaya digital  melampaui jarak 100 km tanpa alat penguat. Fiber optik merupakan media transmisi yang ideal dengan sedikit transmisi loss, gangguan rendah dan potensi bandwidth yang tinggi.

Prinsip Kerja Fiber Optik

Struktur Fiber optic terdiri dari beberapa susunan yaitu Cladding, Core, dan Buffer Coating. Core atau inti merupakan serat kaca yang tipis menjadi media cahaya berjalan, sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding merupakan lapisan luar yang melindungi Inti dan memantulkan kembali cahaya yang terpancar keluar kembali ke dalam inti. Sedangkan Buffer Coating adalah selubung plastik yang bertujuan melindungi serat dari kerusakan yang diakibatkan dari lengkungan kabel dan gangguan luar misalnya kelembaban.
Prinsip kerja Fiber optik tergantung pada prinsip jumlah refleksi internal. Refleksi cahaya atau dibiaskan berdasarkan sudut yang menyerang permukaan. Prinsip ini berpusat pada cara kerja serat optik Membatasi sudut di mana gelombang cahaya dikirim memungkinkan untuk mengontrol secara efisien sampai ketujian. Gelombang cahaya ditutupi dengan inti dari fiber optik, dalam hal yang sama bahwa frekuensi sinyal radio ditutupi dengan coaxial cable.Gelombang cahaya diarahkan ke ujung serat dengan direfleksikan di dalam inti. Kabel Fiber optik biasanya diaplikasikan pada infrastruktur jaringan telekomunikasi misalnya pada jaringan telepon dan jaringan komputer.
kabel fiber optic
kabel fiber optic single dan multi mode

Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik

Ada dua jenis Kabel Fiber Optic:
  • single-mode
  • multimode.
Kabel Fiber optik multimode adalah tipe yang digunakan untuk tujuan komersial. inti lebih besar dari serat single-mode memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Selain itu diameter multimode memiliki serat  inti  lebih besar (diameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nm)
Kabel Fiber optik  Single mode memiliki  inti yang lebih kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nm) yang memungkinkan hanya satu mode menyebarkan cahaya  melalui inti pada suatu waktu. serat Single mode dikembangkan untuk mempertahankan integritas data spasial dan spektrum dari masing-masing sinyal optik jarak yang lebih jauh, mengizinkan informasi akan disampaikan lebih lanjut. Baca Kabel Jaringan Komputer.
Ukuran Serat Optik
Standar  yang umum digunakan untuk cladding atau selubung luar kabel fiber optik single mode  adalah 125 mikron untuk kaca,  dan 245 mikron untuk lapisan. Standar ini sangat penting kuntuk menyediakan jaminan Kompabilitas konektor, splices dan alat-alat yang digunakan di seluruh industri.
Standar serat single-mode dikembangkan dengan inti yang kecil dengan kuran diameter sekitar 8-10 mikron. Fiber optik MultiMode menggunakan ukuran diameter inti dari 50 sampai 62,5 mikron
Kelebihan Dan Kekurangan Fiber Optik
Ada beberapa kelebihan Fiber optik antara lain:
  • Kapasitas (bandwidth) yang besar dalam mentransmisi informasi yang ada memiliki kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik.
  • Sinyal degradasi lebih kecil,tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio Karena terbuat dari kaca dan plastik murni.
  • Ukurannya kecil, ringan, Lebih tipis dan Fleksibel.: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga sehingga memudahkan suplai dan pemasangan.
  • Murah jika membandingkannya dengan banyaknya daya transmisi dari kabel tembaga Kapasitas lebih besar
  • Serat optik aman, Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Kekurangan Fiber Optik
Dari sekian banya kelebihan yang ditawarkan penggunaan kabel fiber optic juga memiliki kekurangan antara lain harga yang relatif mahal dalam hal penyambungan, karena memerlukan alat khusus dan memerlukan keahlian dan ketelitian dalam penyambungan kabel fiber optik.

0 komentar:

Fungsi Kabel Coaxial beserta Kelebihan dan Kelemahan

19.14 Ikhsan maulana 0 Comments

Kabel Coaxial merupakan salah satu kabel yang digunakan dalam membangun sebuah jaringan komputer. Kabel Coaxial merupakan salah satu dari jenis kabel Twisted Pair yang mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan jenis kabel UTP dan kabel STP. Pada pembahasan kali ini membahas mengenai fungsi kabel Coaxial beserta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan ikuti pembahasannya di bawah ini!
Fungsi Kabel Coaxial
Berikut Fungsi Kabel Coaxial beserta Kelebihan dan Kelemahan
Kabel Coaxial mempunyai nama lain yakni BNC singkatan dari Bayonet Naur Connector yang biasa disebut dengan “Coax”. Sementara untuk bahasa Indonesia, Kabel Coaxial memiliki arti kabel sesumbu. Secara umum kabel ini dapat diartikan sebagai media transmisi data dengan menyalurkan berbagai informasi yang diubah menjadi sinyal listrik. Kabel ini digunakan dalam dunia jaringan komputer.
Fungsi kabel coaxial adalah sebagai media penghubung yang berguna dalam mengalirkan transnmisi data dari perangkat keras komputer satu menuju perangkat keras komputer yang lain. Untuk masalah kecepatan transmisi data kebal coaxial memiliki kecepatan yang cukup baik.
Fungsi coaxial lainnya adalah guna membagi sinyal frekuensi tinggi atau disebut juga dengan sinyal broadband. Kabel coaxial memiliki berbagai komponen di dalamnya diantaranya sebagai berikut.
  • Kabel tembaga terletak di tengah yang berguna untuk media konduktor aliran listrik.
  • Lapisan plastik berguna untuk memisahkan antara kabel tembaga dengan lapisan metal yang mengelilinginya.
  • Lapisan metal berguna untuk melindungi bagian dalam kabel dari gangguan interferensi gelombang elektromagnetik dari luar,
  • Lapisan plastik terletak pada bagian luar yang berguna untuk melindungi label itu sendiri.
Kabel Coaxial biasanya lebih digunakan oleh seseorang yang menggunakan topologi jaringan dengan arsitekturkan ring dan bus. Untuk proses penerapannya, seperti kabel lainnya proses instalasi kabel jaringan ini harus dilakukan dengan cara rapi. Jika sampai salah dalam perhitungan ukuran yang terpat dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada NIC (Network Interface Card). Di samping itu akibat lainnya adalah kinerja jaringan yang kurang maksimal.
Kelebihan Kabel Coaxial
  • Kabel coaxial memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan kabel fiber optik.
  • Kabel coaxial memiliki kecepatan transmisi cukup tinggi walaupun mempunyai keterbatasan dalam hal jangkauan.
  • Walaupun dalam proses instalasinya cukup rumit, namun Kabel coaxial peka terhadap isyarat.
  • Teknologi yang digunakan pada jaringan kabel coaxial sangat umum, mengingat kabel ini sudah digunakan sejak puluhan tahun lalu.
Kelemahan Kabel Coaxial
  • Untuk mempertimbangkan ukurannya kabel coaxial memerlukan ketelitian yang tinggi, sehingga cukup rumit dalam proses instalasi.
  • Kabel coaxial cenderung lebih mahal dalam biaya pemeliharaan yang dibutuhkan.
  • Kabel jenis ini sangat rentan terhadap temperature di dalam kabel.
  • Jangkauan transmisi data dari kabel coaxial terbilang terbatas, sehingga membutuhkan repeater yang digunakan untuk memperkuat sinyal di jarak yang jauh.
Nah itulah tadi beberapa pembahasan mengenai fungsi kabel coaxial beserta kelebihah dan kelemahan. Baca juga artiekel mengenai Jenis-jenis kabel jaringan komputer.

0 komentar:

Pengertian Media Transmisi (Copper Media, Optical Media, Wireless Media), serta kelebihan atau kekurangannya.

19.13 Ikhsan maulana 0 Comments


Media Transmisi
Media yang dapat mentransmisikan data. Data yang ditransmisikan dapat melalui 3 media :
  1. Copper Media (media tembaga)
  2. Optical Media (media optik)
  3. Wireless Media (media tanpa kabel)
1. Copper Media
Merupakan media transmisi yang terbuat dari tembaga yang biasa disebut dengan kabel. Data yang dikirim melalui kabel dalam bentuk sinyal-sinyal listrik digital. Jenis-jenis kabel transmisi data yang digunakan pada jaringan antara lain, Coaxial, STP, UTP.

a. Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel tv, disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Coaxial banyak digunakan pada LAN karena memiliki perlindungan derau yang bagus, murah , dan mampu mengirim data dengan kecepatan standar. Ada 3 jenis konektor pada kabel coaxial, yaitu T-konektor, I-Konekor (socket), dan BNC konektor.
Kelebihan serta kekurangan dari penggunaan kabel coaxial :

Kelebihan :
  • Murah
  • Jarak jangkauan yang luas
  • Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
  • Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain.
Kekurangan :
  • Instalansi yang rumit
  • Redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jauh harus dipasang repeater-repeater.
  • Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
b. Twisted Pair
    Terdiri dari 2 jenis :
1. Shielded Twisted Pair (STP)
Terdiri dari 4 buah kabel yang dipilin (twisted pair). Berikut kelebihan dan kekurangan dari STP.
Kelebihan :
  • Tahan terhadap interferensi gelombang eletromagnetik baik dari dalam maupun dari luar.
  • Memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel
Kekurangan :
  • Pada frekuensi tinggi attenuasi meningkat
  • Terjadinya “crosstalk” dan sinyal “noise” pada frekuensi tinggi
  • Instalansi yang cukup rumit
  • Jarak jangkauan hanya 100m, dan mahal.
2. Unshielded Twisted Pair (UTP)
    Ada beberapa kategori untuk kabel twisted pair, yaitu :
  1. Kategori 1 (Cat-1), umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
  2. Kategori 2 (Cat-2), range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
  3. Kategori 3 (Cat-3), sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
  4. Kategori 4 (Cat-4), seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
  5. Kategori 5 (Cat-5), merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.
Kabel UTP mudah dalam penginstalan, murah serta ukurannya yang kecil. Namun rentan terhadap inteferensi gelombang elektromagnetik dan jarak jangkauan hanya 100m.
2. Optical Media
Ada tiga jenis fiber optic yang digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emmiting diode ataupun laser.
  1. Kabel Fiber Optic single mode, merupakan jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasistas besar dengan kecepatan tinggi dengan jarak yang jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan spectrum yang lebih kecil. 50 kali lebih cepat dibandingkan dengan multimode dalam mengantarkan transmisi karena memiliki core yang lebih kecil.
  2. Kabel Fiber Optic Multimode, dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh melebihi 3000 kaki akan terjadi distrosi sinyal mengakibatkan pengiriman data tidak akurat.
  3. Plastic Optical Fiber, kabel yang terbuat dari plastic yang tingkat performa sama dengan fiber glass.
Kelebihan :
  • Kemampuan mengirim data dengan kapastitas yang besar dan jarak yang jauh.
  • Kecepatan transmisi hingga mencapai gigabits
  • Tingkat keamanan fiber optic yang tinggi
  • Lebih menghemat tempat, dibandingkan dengan kabel tembaga.
Kekurangan :
  • Harganya yang cukup mahal
  • Penggunaan yang cukup rumit.
Kabel fiber optic terdiri dari 2, satu berungsi untuk Transmit(Tx) dan satunya untuk Receive(Rx). Sehingga terjadi komunikasi 2 arah secara bersama-sama. ST untuk singlemode dan SC untuk multimode.
3. Wireless Network
Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini. 
Adapun kelebihan dan kekurangan dari wireless network :
Kelebihan :
  • Dapat digunakan untuk komunikasi jarak jauh
  • Sangat dianjurkan untuk gedung yang susah dalam penginstalan kabel jaringan.
Kekurangan :
  • Sulit diperoleh karena spectrum frekuensi terbatas
  • Biaya yang mahal
  • Keamanan yang kurang terjamin
  • Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan kabel.

0 komentar: